UJIAN
AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 7 UPI
Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Guru SD
Soal
Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
1. Cari definisi dari tugas utama seorang guru
2. Bagaimana cara pengoptimalannya
3. Bagaimana cara penerapannya
Jawaban.
1. Definisi dari tugas utama seorang
guru
Para pakar pendidikan di Barat
telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru
adalah sebagai berikut :
a. Mendidik
Heageveld mengatakan mendidik adalah membantu
anak dalam mencapai kedewasaan.
Mendidik adalah proses membuat tunas
berkembang baik dan menjadi besar. Karenanya mengawali pendidikan anak dengan
proses yang benar adalah awal perjalanan. Awal yang baik pendidikan dini adalah
setengah dari perjalanan hidup anak di masa depan.
Mendidik adalah mengajak (memotivasi, mendukung, membantu, menginspirasi, dst)
orang lain untuk melakukan tindakan positif yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain (lingkungan).
b. Mengajar
Usman (1994:3) mengemukakan mengajar pada
prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau
mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi
lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang
menimbulkan terjadinya proses belajar.
Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, mengajar
adalah any action performed by an individual (the teacher) with
the intention of facilitating learning in another individual (the
learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang
(dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain
(dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar.
Zamroni (2000:74) mengemukakan mengajar merupakan
suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat.
Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.
c.
Membimbing
Membimbing: Jika ditinjau dari segi isi, maka
membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib. Dilihat dari segi prosesnya,
maka mendidik dapat dilakukan dengan menyampaikan atau mentransfer bahan ajar
yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan strategi
dan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual masing-masing
siswa. Lalu kalau dilihat dari strategi dan metode yang digunakan, maka
membimbing lebih berupa pemberian motivasi dan pembinaan.
d.
Mengarahkan
Mengarahkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
instruktur atau pembina atau pelatih atau guru kepada peserta didik agar dapat
mengikuti apa yang kita perintahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
e. Melatih
Melatih: Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah
berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Bila ditinjau dari
prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi contoh (role model) dan teladan
dalam hal moral dan kepribadian. Sedangkan bila ditinjau dari strategi dan
metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang.
Menurut Sarief (2008), melatih pada
hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain (atlet)
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan
tertentu.
Melatih adalah tehnik pendidikan yang dipelajari
secara praktek langsung dilapangan sesuai dengan pengarahan yang ada dalam
sebuah materi. melatih dibagi menjadi beberapa bagian yakni :
1. Melatih
Fisik
2. Melatih
Mental
3. Melatih
Emosi
4. Melatih
Keterampilan atau bakat
Melatih juga dapat disebut sebagai pengekspresian
sebuah bakat atau inspirasi yang ada baik secara teori maupun secara nalar/akal
pikiran.
f. Menilai
Menurut (BSNP 2007: 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk
dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Nana Sudjana
(1995: 3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses
pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri
dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian
yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan
dalam konteks situasi tertentu.
Jadi menilai
adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan
oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
f.
Mengevaluasi
Evaluasi
yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Evaluation adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).
Pendapat
yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa
evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa
ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Evaluasi
dapat juga diartikan sebagai proses menilai suatu berdasarkan kriteria atau
tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan
keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek,
kriterianya adalah tujuan dari pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai
atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi
demikian, dan langkah-langkah apa yang ditempuh selanjutnya. Hasil dari
kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif. Sudijono (1996) mengemukakan
bahwa evaluasi pada dasarnya adalah merupakan penafsiran atau interpretasi yang
bersumber pada data kuantitatif sedang data kualitatif merupakan hasil dari
pengukuran. (Djaali dan Pudji M., 2008)
Evaluasi
menurut Suharsimi A. (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Menurut
Benjamin Bloom tentang jenjang kemampuan perlu diukur untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar. Bloom et al, (1971) menyatakan pengertian
evaluasi dalam lingkup sekolah memiliki batasan sebagai berikut:
“evaluation, as we see it, is the systematic
collection of evidence to determine whether in fact certain changes are taking
place in the learner as well as to determine the amount or degree of change in
individual students”
Sedangkan
Suke Silverius dalam bukunya evaluasi hasil belajar dan umpan balik menjelaskan
batasan istilah lain dari evaluasi yakni:
1.
Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh,
dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan
(Stufflenbeam).
2.
Penentuan kesesuaian antara penampilan (untuk
kerja) dan tujuan.
3.
Pertimbangan professional atau suatu proses yang
memungkinkan seseorang membuat pertimbangan tentang daya tarik atau nilai
sesuatu.
Secara garis
besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas
sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto,
2002). Cronbach (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan
yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat
dilaksanakannya suatu program.
2. Cara
pengoptimalan tugas utama guru
a. Mendidik
Guru adalah pendidik, yang
menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu,
yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih
lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang
dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan
keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan
jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai
penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak
agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
b. Mengajar
Peranan guru sebagai pengajar
dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi,
maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus
berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi,
Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan,
Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan
media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran,
Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki
kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika
mempelajari materi standar.
c. Membimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai
pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya
bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,
emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan,
guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang
hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan
kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat
secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.Keempat,
guru harus melaksanakan penilaian.
d. Mengarahkan
Mengarahkan adalah sebuah proses upaya yang dilakukan
oleh seorang guru guna menunjukan jalan yang baik dan terbaik terhadap peserta
didiknya. Dalam hal ini guru harus punya pandangan positif dan penguasaan serta
pemahaman yang baik terhadap masa depan anak kedepannya.
e. Melatih
Merupakan upaya atau suatu proses yang
dilakukan untuk membantu peserta didiknya mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Sehingga seorang guru
harus mampu bersikap tegas terhadap peserta didiknya dan menerapkan disiplin
terhadap peserta didiknya.
f. Menilai
Untuk mengoptimalkan penilaian terhadap peserta didik,
tentunya diperlukan sebuah ilmu dan pemahaman yang cukup guna melaksanakan
penilaian tersebut. Guru mau tidak mau harus mempelajari seluk beluk tentang
penilaian dan berusaha untuk menerapkannya dan melaksanakannya di lapangan.
Penilaian ini juga diharapkan bisa secara objektiv dan tidak pandang bulu atau
dengan kata lain harus adil sesuai dengan kemampuannya.
g. Mengevaluasi
Evaluasi bisa dilakukan bila
guru berperan aktif dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
dan menilai peserta didiknya sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Dari
data-data tersebut baik berupa hasil pengamatan, berupa nilai/angka, dan lain
sebagainya guru dapat menentukan hasil evaluasi terhadap peserta didiknya. Jadi
sangat jelas bahwa penguasaan ilmu yang berkaitan dengan evaluasi sangat
penting sebelum evaluasi itu sendiri dilaksanakan.
3. Penerapan Tugas Utama Guru
Mendidik
mencakup proses pendidikan baik didalam maupun diluar sekolah. Jadi mendidik
tidak bisa hanya dilakukan oleh guru saja, akan tetapi harus ada kerjasama
antara guru, orang tua, masyarakat, kelompok dan juga pemerintah. Ketika semua
komponen bersepakat guna menciptakan situasi dan kondisi pendidikan yang
berkulalitas, maka hasilnya pun akan sangat memuaskan, sehingga akan tercipta
generasi-generasi yang handal, cerdas otaknya, benar akhlak dan budi
pekertinya, taat kepada agama dan negaranya.
b. Mengajar
Terbatas
hanya dilingkungan tertentu seperti lingkungan kelas, lingkungan sekolah,
ataupun lingkungan rumah. Jadi guru atau pun orang tua untuk bisa mengajar
harus punya ilmu pengetahuan yang cukup untuk diberikan kepada anak. Yang
tentunya dengan cara bersekolah atau mengecap pendidikan.
c. Membimbing
membimbing
hanya sebatas guru dan peserta didik tentunya dalam ruang lingkup yang kecil.
Membimbing ini juga perlu adanya kedekatan tertentu baik yang membimbing maupun
yang dibimbing. Jadi membimbing ruang lingkupnya lebih kepada pripasi,
individu, khusus, perorangan atau beberapa orang saja.
d. Mengarahkan
Mengarahkan
hampir sama dengan membimbing. Adapun penerapannya secara secara spontan dan
adakalanya tidak menunggu masalah datang terlebih dahulu. Jadi mengarahkan
adalah tugas guru untuk memberikan masukan-masukan yang berguna bagi anak untuk
kedepannya untuk mencapai impian dan cita-citanya. Mengarahkan biasanya berupa
himbauan, larangan, ajakan, perintah, ataupun pendapat guna untuk dilaksanakan
oleh anak.
e. Melatih
Melatih bisa
bersipat perorangan ataupun kelompok/organisasi tertentu. Melatih adala
sekumpulan aturan yang disepakati dan dilaksanakan secara bersama-sama sehingga
menjadi sebuah rutinitas atau pembiasaan positif yang diterapkan seseorang
ataupun sekelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.
f. Menilai
Guru
menentukan sebuah reward atas hasil dari proses yang dilakukan peserta didik.
Reward ini bisa berupa sekumpulan angka atau skor yang disepakati bersama
sebagai lambang dari hasil proses belajar yang dilakukan anak. Nilai ini juga
lebih berkaitan dengan mata pelajaran yang harus dikuasai untuk bisa mencapai
skor tertentu sebagai batas minimal pencapaian (KKM).
g. Mengevaluasi
Untuk
menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau
dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik,
selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya,
evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses,
hasil dan outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
Trimakasih banyak...dengan postingan ini telah membantu tugas kuliah sy, sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan...
BalasHapusok sama2...
BalasHapus