Sabtu, 19 Januari 2013

TUGAS UTAMA GURU PAR 2


UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 7 UPI
Mata Kuliah                  : Pengembangan Profesi Guru SD
 

Soal
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
1. Cari definisi dari tugas utama seorang guru
2. Bagaimana cara pengoptimalannya
3. Bagaimana cara penerapannya

Jawaban.
1. Definisi dari tugas utama seorang guru
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru adalah sebagai berikut :
a. Mendidik
Heageveld mengatakan mendidik adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan.
Mendidik adalah proses membuat tunas berkembang baik dan menjadi besar. Karenanya mengawali pendidikan anak dengan proses yang benar adalah awal perjalanan. Awal yang baik pendidikan dini adalah setengah dari perjalanan hidup anak di masa depan.
Mendidik adalah mengajak (memotivasi, mendukung, membantu, menginspirasi, dst) orang lain untuk melakukan tindakan positif yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain (lingkungan).
b. Mengajar
Usman (1994:3) mengemukakan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.
Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, mengajar adalah any action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating learning in another individual (the learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar.
Zamroni (2000:74) mengemukakan mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya  pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.
c. Membimbing
Membimbing: Jika ditinjau dari segi isi, maka membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib. Dilihat dari segi prosesnya, maka mendidik dapat dilakukan dengan menyampaikan atau mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan strategi dan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual masing-masing siswa. Lalu kalau dilihat dari strategi dan metode yang digunakan, maka membimbing lebih berupa pemberian motivasi dan pembinaan.
d. Mengarahkan
Mengarahkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh instruktur atau pembina atau pelatih atau guru kepada peserta didik agar dapat mengikuti apa yang kita perintahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
e. Melatih
Melatih: Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi contoh (role model) dan teladan dalam hal moral dan kepribadian. Sedangkan bila ditinjau dari strategi dan metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang.
Menurut Sarief (2008), melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu.
Melatih adalah tehnik pendidikan yang dipelajari secara praktek langsung dilapangan sesuai dengan pengarahan yang ada dalam sebuah materi. melatih dibagi menjadi beberapa bagian yakni :
1. Melatih Fisik
2. Melatih Mental
3. Melatih Emosi 
4. Melatih Keterampilan atau bakat
Melatih juga dapat disebut sebagai pengekspresian sebuah bakat atau inspirasi yang ada baik secara teori maupun secara nalar/akal pikiran.
f. Menilai
Menurut (BSNP 2007: 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Nana Sudjana (1995: 3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu.
Jadi menilai adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
f. Mengevaluasi
Evaluasi yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Evaluation adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai suatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dari pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa yang ditempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif. Sudijono (1996) mengemukakan bahwa evaluasi pada dasarnya adalah merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif sedang data kualitatif merupakan hasil dari pengukuran. (Djaali dan Pudji M., 2008)
Evaluasi menurut Suharsimi A. (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Menurut Benjamin Bloom tentang jenjang kemampuan perlu diukur untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Bloom et al, (1971) menyatakan pengertian evaluasi dalam lingkup sekolah memiliki batasan sebagai berikut:
“evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in fact certain changes are taking place in the learner as well as to determine the amount or degree of change in individual students”
Sedangkan Suke Silverius dalam bukunya evaluasi hasil belajar dan umpan balik menjelaskan batasan istilah lain dari evaluasi yakni:
1.      Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan (Stufflenbeam).
2.      Penentuan kesesuaian antara penampilan (untuk kerja)  dan tujuan.
3.      Pertimbangan professional atau suatu proses yang memungkinkan seseorang membuat pertimbangan tentang daya tarik atau nilai sesuatu.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002). Cronbach (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu program.






2. Cara pengoptimalan tugas utama guru
a. Mendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
b. Mengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
c. Membimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
d. Mengarahkan
Mengarahkan adalah sebuah proses upaya yang dilakukan oleh seorang guru guna menunjukan jalan yang baik dan terbaik terhadap peserta didiknya. Dalam hal ini guru harus punya pandangan positif dan penguasaan serta pemahaman yang baik terhadap masa depan anak kedepannya.
e. Melatih
Merupakan upaya atau suatu proses yang dilakukan untuk membantu peserta didiknya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Sehingga seorang guru harus mampu bersikap tegas terhadap peserta didiknya dan menerapkan disiplin terhadap peserta didiknya.
f. Menilai
Untuk mengoptimalkan penilaian terhadap peserta didik, tentunya diperlukan sebuah ilmu dan pemahaman yang cukup guna melaksanakan penilaian tersebut. Guru mau tidak mau harus mempelajari seluk beluk tentang penilaian dan berusaha untuk menerapkannya dan melaksanakannya di lapangan. Penilaian ini juga diharapkan bisa secara objektiv dan tidak pandang bulu atau dengan kata lain harus adil sesuai dengan kemampuannya.
g. Mengevaluasi
Evaluasi bisa dilakukan bila guru berperan aktif dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai peserta didiknya sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Dari data-data tersebut baik berupa hasil pengamatan, berupa nilai/angka, dan lain sebagainya guru dapat menentukan hasil evaluasi terhadap peserta didiknya. Jadi sangat jelas bahwa penguasaan ilmu yang berkaitan dengan evaluasi sangat penting sebelum evaluasi itu sendiri dilaksanakan.

3. Penerapan Tugas Utama Guru
Mendidik mencakup proses pendidikan baik didalam maupun diluar sekolah. Jadi mendidik tidak bisa hanya dilakukan oleh guru saja, akan tetapi harus ada kerjasama antara guru, orang tua, masyarakat, kelompok dan juga pemerintah. Ketika semua komponen bersepakat guna menciptakan situasi dan kondisi pendidikan yang berkulalitas, maka hasilnya pun akan sangat memuaskan, sehingga akan tercipta generasi-generasi yang handal, cerdas otaknya, benar akhlak dan budi pekertinya, taat kepada agama dan negaranya.
b. Mengajar
Terbatas hanya dilingkungan tertentu seperti lingkungan kelas, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan rumah. Jadi guru atau pun orang tua untuk bisa mengajar harus punya ilmu pengetahuan yang cukup untuk diberikan kepada anak. Yang tentunya dengan cara bersekolah atau mengecap pendidikan.
c. Membimbing
membimbing hanya sebatas guru dan peserta didik tentunya dalam ruang lingkup yang kecil. Membimbing ini juga perlu adanya kedekatan tertentu baik yang membimbing maupun yang dibimbing. Jadi membimbing ruang lingkupnya lebih kepada pripasi, individu, khusus, perorangan atau beberapa orang saja.
d. Mengarahkan
Mengarahkan hampir sama dengan membimbing. Adapun penerapannya secara secara spontan dan adakalanya tidak menunggu masalah datang terlebih dahulu. Jadi mengarahkan adalah tugas guru untuk memberikan masukan-masukan yang berguna bagi anak untuk kedepannya untuk mencapai impian dan cita-citanya. Mengarahkan biasanya berupa himbauan, larangan, ajakan, perintah, ataupun pendapat guna untuk dilaksanakan oleh anak.
e. Melatih
Melatih bisa bersipat perorangan ataupun kelompok/organisasi tertentu. Melatih adala sekumpulan aturan yang disepakati dan dilaksanakan secara bersama-sama sehingga menjadi sebuah rutinitas atau pembiasaan positif yang diterapkan seseorang ataupun sekelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.
f. Menilai
Guru menentukan sebuah reward atas hasil dari proses yang dilakukan peserta didik. Reward ini bisa berupa sekumpulan angka atau skor yang disepakati bersama sebagai lambang dari hasil proses belajar yang dilakukan anak. Nilai ini juga lebih berkaitan dengan mata pelajaran yang harus dikuasai untuk bisa mencapai skor tertentu sebagai batas minimal pencapaian (KKM).
g. Mengevaluasi
Untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

2 komentar:

  1. Trimakasih banyak...dengan postingan ini telah membantu tugas kuliah sy, sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan...

    BalasHapus